Langsung ke konten utama

Postingan

Bittersweet at Mt. Papandayan [Part I]

Jumat, 15 November 2013 - 7.30 p.m. Aku dan Ita sudah berada di stasiun Jatinegara menuju stasiun Bekasi, mungkin orang-orang memandang kita aneh karena pada saat itu kondisi cuaca emang lagi nggak bagus, jadi bagi mereka mungkin rada aneh kita mau mendaki gunung. Sempet was-was juga sih, tapi kita berdoa, semoga semuanya lancar dan selamat sampai rumah lagi. Prolognya, perjalananku kali ini adalah mendaki Gunung Papandayan bersama temen SD ku, Itha. Sahabatku, Nip dan Husen. Temennya Itha ikut sebuah komunitas pencinta alam gitu, nah mereka membuat acara first anniversary komunitasnya di Gunung Papandayan terus kita nebeng ikut acara tersebut. Ini adalah perjalan mendaki gunung pertama kali untukku dan Itha, Nip dan Husen sudah pernah mendaki gunung sebelumnya. Husen sudah pernah mendaki gunung Gede dan Semeru, sedangkan Nip sudah mendaki gunung Ciremai.  Di stasiun Jatinegara. 7.30 p.m
Postingan terbaru

Mendadak B.A.N.D.U.N.G

Sesuatu yang mendadak adalah sesuatu yang agak menyebalkan -bagi ku- karena keluar dari rutinitas yang sudah ada dan dapat mengubah jadwal yang telah tertata rapi, tetapi entah mengapa walaupun agak menyebalkan dan dapat menimbulkan masalah, hal yang mendadak itu bisa menjadi sesuatu yang benar-benar lucu, menambah pengalaman baru yang super aneh dan yang pasti bisa jadi sebuah tantangan -tergantung bagaimana kita melihat hal yang mendadak itu- :) Hal yang serba mendadak itu ternyata tidak selamanya mengesalkan dan menyebalkan apalagi kalau mendadak ibadah jalan-jalan kayak pengalaman kami ini, gak ada yang nyesel deh. Eh, gak ada yang nyesel kan ya? ^o^

RUN and PLAY

September 12th, 2013 Rencana. Ini semua rencana buatan tiga anak manusia yang pada akhirnya Tuhan lah yang menentukan takdir. Kami, aku, Nuni dan Popi membuat rencana liburan bareng ke Bali. Rencana itu udah disiapin dari setahun yang lalu. Oke. Seminggu sebelum perjalanan kami, ada perubahan rencana. Popi ternyata nggak bisa ikut, ada banyak kerjaan yang harus dia selesaikan dengan tangannya sendiri, so, dia jadi gak ikut kita (aku dan Nuni) ke Bali karena dia gak bisa cuti [sedih, padahal Popi selalu nunggu moment ini]. Popi maksa Nipah -temenku yang baru kelar diklat- dy sekarang dalam situasi 'gatal' -galau total-. Rabu, 11 September, Nipah baru saja pulang dari diklat dan malamnya sudah berada di kostan Popi, awalnya Nip menolak karena mungkin dia juga capek abis diklat selama 24 hari tetapi dengan ancaman ini itu dari Popi, akhirnya Nip pun mengiyakan menggantikan Popi ke Bali. Emang iya sih, kalo Popi gak jadi pergi, sayang tiketnya.  Jadilah kita bertiga, aku,Nun

Lissa's Story [part 5]

Aku Lissa Crescentia. Hobinya jalan-jalan, makan, senyum dan difoto. Hahaha..Ohya, udah lebaran ini, mohon maaf lahir batin ya kawans. =] Seperti biasa, aku sebagai teman yang baik (ciyee). Aku ngirim sms ke Arini, Tari dan Laura, apakah mereka pulang ke kampung mereka atau lebaran di Jakarta? Arini dan Laura langsung bales "Kenapa, Lis? mau ke rumah yaaa??" Mereka itu tau banget, kegiatanku yang baru aku mulai dari tahun lalu, lebaranan keliling rumah temen-temen. Tari ternyata ada di rumah saudaranya, ya udah, aku pergi ke rumah Arini, di rumah Arini tumben lagi pada ngumpul, biasanya ayahnya pulkam ke Kuningan-Jabar, jadi aku bisa silaturrahim deh ke keluarganya Arini. Kalian tau apa yang pertama kali ayahnya Arini tanya? Ya, "Lis, udah nikah?" kata ayahnya Arini, yang ditanya malah cengengesan, gak tau mau jawab apa. :D

Cerita Malang: Day 3 - Batu Night Spectacular

    Tanggal 30 Juni 2013. Bangun pagi, badan terutama kaki, sakitnya minta ampun serasa abis treadmill berjam-jam, otot kaki, tangan, perut semuanya ketarik. Butuh tenaga ekstra buat jalan saat ini setelah nge-rapel jalan di Sempu. Masih mending jalan, kalo udah naik turun tangga, rasanyaaaa tak terhingga~ hahhaa. Tapi, aku masih dalam perjalanan liburan, sakit yang kayak gini tolong abaikan, nanti aja jejeritannya pas di Jakarta. Oke sip.   Setiap pagi, kita selalu sarapan di *kalo kata Diqi* Inne Cafe. Selanjutnya, kita membicarakan acara hari ini, entah mau kemana dan ngapain. Akhirnya, Hike memutuskan untuk nyobain bakso bakar di daerah Malang kota, Pahlawan Trip. Ada kejadian absurd pagi ini, tiba-tiba jalanan di penuhi dengan pak polisi yang sedang berjaga, dengan pemandangan yang seperti ini kita menyimpulkan akan ada razia kelengkapan berkendaraan. Nah, kita berempat, aku, Hike, Diqi dan Husen pakai motor ke warung Mbak Inne tanpa mengenakan helm dan kita kebingungan cara un

Cerita Malang: Day 2 - Segara Anakan, Pulau Sempu.

      Sabtu, 29 Juni 2013, pukul 2 a.m. Aku, Hike, Arin dan Ochad sudah mulai siap-siap untuk memulai perjalanan jauh ke daerah Malang Selatan, yaitu Pantai Sendang Biru, disana kita akan naik perahu untuk menyebrang ke pulau Sempu. Kali ini Ubed tidak ikut karena kapasitas mobil sudah overload. Oke kita absen sekarang, ada aku, Hike, Arin, Mba Inne, Husen, Diqi, Ochad, Kiki (adiknya Diqi) dan Hakim (navigator). Hike sebenernya juga bisa jadi navigator, tapi kata Diqi, Hike sih lupa-lupa-lupa bukan lupa-lupa-ingat. Hehee :D     Perjalanan dimulai jam 03.30 WIB, gak usah dijelasin udara daerah Malang deket Batu jam segituan, pasti udah sedia jaket. Perjalanan kini panjang sekali, sama kayak waktu pergi ke Anyer, berangkat pada saat gelap bagai berada di daerah entah berantah, tapi perjalanan yang ini sih rada-rada penuh intrik, misteri dan kekocakan. Nyari-nyari jalan sampe lewat gang rumah orang gegara ada perbaikan jembatan di jalan yang sebenarnya. Yang lucu pas Hakim nanya sama s

Cerita Malang: Day 1 - Batu.

     Tanggal 27 Juni 2013 hari Kamis, aku berangkat ke Malang naik kereta Matarmaja dari Stasiun Pasar Senen. Sebelum hari H ini, aku search di mbah google untuk mengetahui berapa lama perjalanan Jakarta-Malang, ada yang bilang 12 jam, 14 jam. Oke sip. Sebenernya agak deg-deg-an nekat sendirian ke Malang, demi rasa penasaranku tentang Malang dan Pulau Sempu-nya. Jadwal kereta tiba yang tertulis di tiket sih jam 13.40 WIB, tapi akhirnya kereta datang jam 14.00 WIB. Ini bukan pertama kalinya aku ke luar kota naik kereta sendiri, sebelumnya udah pernah ke Cirebon dan ke Purwokerto sendirian, tapi ya gitu..orang-orang di sekitar bangku itu biasanya pada diem semua. Pas aku naikin tas di atas tempat dudukku, ada laki-laki yang tersenyum simpul, nyapaku bersama temannya, sepertinya mereka para pendaki, karena mereka bawa tas carrier segede apa tau. Kemudian lengkap sudah kita. Di depanku itu sepasang suami istri yang sudah tidak muda, dan 3 orang pendaki. Selama perjalanan, aku terus diajak